Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Dari seseorang, untuk seseorang.

Jika kamu ingin menjadikan ku pasangan hidupmu. Dan wanita yang kau cinta. Setelah ibumu.. Cintai dulu segala kekurangan yang ada pada diriku. Karena dengan begitu aku akan tau. Apakah kamu akan tetap bertahan. Atau pergi mencari wanita lain. Jika kamu berhasil menerima. Mencintai semua kekurangan ku. Maka, Aku akan senang hati. Melengkapi semua kekurangan mu. Dengan kelebihan yang aku miliki. Karena bertahan itu sesuatu hal Yang tidak mudah. Dan Bertahan pada sesuatu yang memiliki kekurangan. Biasanya hanya dilakukan Oleh orang-orang yang tulus. Semoga, kelak itu adalah dirimu.

LAKI-LAKI LIHAT INI.

Wanita itu tidak bisa salah. Wanita itu selalu benar. Ketika kamu ribut dengan dia, Kamu yang harus minta maaf lebih dahulu Karena dia berkata apa? "Ngga, saya ngga salah." "Saya ngga salah." selalu begitu Tapi ketika kamu berkata, "Saya yang salah, saya minta maaf" Dia akan berkata, "Ngga ngga, saya yang salah." Harus begitu! Rumusnya memang harus begitu. Wanita itu egois . Kamu yang salah, Karena kamu tidak bisa memberikan kenyamanan baginya. Ketika dia mengadu, menangis Apa yang kamu katakan? "Menangis tidak bisa menyelesaikan masalah" Kamu katakan itu Padahal, ketika wanita menangis dia sedang mencari pundak untuk mengeraskan tangisannya. Dan ketika kamu tidak memberikan itu.. Dia akan mencari pundak yang lain. Kamulah yang salah. Ketika kamu lebih mementingkan egomu Dibandingkan dengan mesranya sebuah ikatan Tetap kamu yang salah. Ketika kamu hanya mengambil seluruh hak-mu Tetapi kamu abaikan kewaji

Hijrah cinta

Aku tidak sebaik Khadijah.. Yang begitu dermawan, Begitu cerdas, Dan begitu beruntung memiliki seseorang yang melengkapi separuh agama nya. Siapa dia? Yaitu, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Kisahnya begitu membuat hati para wanita terasa terobati. Berkat keberanian, Dan keyakinannya Untuk menyampaikan niat mulia nya terlebih dahulu. Kini, aku sedang belajar dari kisah Ibunda Khadijah.. Ditengah ambang kebingungan Aku telah memendam rasa Yang tak dapat ku jabarkan dengan lisan Karena cinta itu tenang, walau aku diam. Namun, tulisanku lebih lancar untuk menjelaskan nya. Terlebih, akhlak ku belum bisa dikatakan baik. Dan, aku juga tak berhak mengatakan bahwa akhlak ku buruk Hanya saja, aku kurang sebagai manusia yang jauh dari kata sempurna. Aku iri dengan mu Ibunda Khadijah Apakah aku pantas disandingkan dengan seseorang yang baik? Aku, dengan berani nya mengirim sebuah harapan Melalui tulisan Tulisan yang berupa keinginan Semoga, Alla

empowered women, empower women.

Setiap perempuan itu (idealnya) harus saling memberdayakan. Tak perlu serupa, atau melulu soal duit, caranya selalu bisa beragam. Kamu mungkin tau cara berias, lalu mengajarkan teman kamu cara menggunakan​ make up, setidaknya itu caramu memberdayakan supaya temanmu percaya diri dengan penampilannya. Kamu mungkin tau cara memasak, lalu mengajarkan temanmu cara memasak masakan favoritnya, setidaknya itu caramu mengajarkan temanmu untuk belajar bertanggung jawab atas kebahagiaannya sendiri. Kamu mungkin sudah membaca segudang buku, lalu meminjamkan bacaan kesukaan temanmu dan mengajaknya diskusi, setidaknya itu caramu mengajarkan temanmu menjadi sadar akan pentingnya bagi perempuan untuk bisa cerdas. Kamu mungkin tau tatacara menjaga kesehatan dan perihal masakan bergizi lalu dalam selipan-selipan curhat berbagi ilmunya, setidaknya kamu telah berkontribusi membantu temanmu sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Atau kamu merasa ilmu keagamaan kamu baik, kamu mengajak teman-tem

Ada rindu yang kulangitkan dimalam hari

Padamu seseorang yang ku anggap istimewa.. Maafkan aku untuk menyebut namamu, Maafkan aku untuk memanggil hatimu, Maafkan aku untuk mendoakan dirimu, Maafkan aku untuk merindukan sosokmu, Meski sebelumnya aku tahu bahwa diriku tak pantas akan hal itu, Dan bagimu mungkin itu adalah kesalahan. Perjuanganku mencintaimu tidaklah mudah Bahkan sangatlah rumit dan berliku. Andai kau melihat, Betapa tersiksa aku menahan rindu sendirian Namun, kau tak akan pernah melihat rindu itu Karena Rindu itu sudah ku tata rapih di langit malam Hingga hanya aku yang dapat merasakannya.. Kuharap ia sampai pada hatimu Agar hatimu dapat melirikku Tapi, kenyataannya hatimu tetap memilih yang lain Iya aku sakit menahan rindu sendirian Namun, inilah caraku menikmati cinta pemberian-Nya Tak ingin memaksa, dan tak ingin mengemis Cukup aku yang merasakan pahit dan manisnya cinta dalam diam Tetaplah berada di posisi terbaikmu Dan aku tetap berada disini yang merindukanmu Dan melangitkan

Mahasiswa/i

Mahasiswa/i masa kini Menjadikan forum diskusi Sebagai ajang pamer intelegensi Menjatuhkan yang lain demi meninggikan gengsi Hobinya mengkritisi Tapi tak sanggup berkontribusi Berlagak politisi Tapi masih ciut dihadapan birokrasi Banyak menjadi mahasiswa/i wifi Yang diam dan bungkam dijejal koneksi Belajar jujur dikata individualis Tak memberi contekkan katanya tak etis Open brain tanpa open internet dibilang tak realistis Miris.. Mahasiswa/i terlalu terambung IPK Huruf dan Angka yang masih dianggap simbol bahwa ia bisa Tak peduli hasil dari mana Asal bisa mendapat A Tak peduli rakyatnya lapar Harga kebutuhan dikendalikan pasar Teriakan mahasiswa/i tiada terdengar Mereka diruangan berAC 'katanya' sedang belajar Mahasiswa/i kekinian Titip absen dianggap simbol setia kawan Tak ada motivasi belajar membenahi tatanan Kuliah asal cukup kehadiran Masa bodo rakyat menderita asal mereka duduk nyaman Mahasiswa! Agen perubahan katanya Akbarkan sumpa