Saatnya Hati Beristirahat



Lelah kali ini bukan pada ragaku
Merayu-rayu mata tuk menitikkan airnya
Sesak yang begitu hebat
Terkadang memang
Jika bicara soal cinta, perasaan dapat menindas logika
Tidak sekadar lelah
Semua rasa campur aduk menyakitkan kepala
Karena saat ini
Aku sedang menjaga untuk satu yang hampir terlepas
Aku sedang mempertahankan satu yang tak serta mempertahankanku
Ia tak ingin pergi
Ia hanya ingin jauh
Dan aku
Cukuplah sampai sini saja di bawah hujan dan menyembunyikan air mata
Waktunya bagi hati untuk beristirahat
Ini sama sekali bukan khayalan
Diriku hanya sedang menghadapi kenyataan
Dimana cinta bukanlah suatu keabadian
Tapi cukup kekecewaan.

Dan hati
Bukanlah secercah harapan tuk menggapainya
Jika menunggu, dia bisa suatu saat lelah
Jika bertahan, dia bisa suatu saat menyerah
Karena sakit dan patah itu tidaklah sebentar efeknya
Perlu alur yang panjang untuk mengobati sakit itu
Atau mungkin
Juga butuh cinta yang dilahirkan lagi
Cinta yang seperti halaman buku-buku lama
Atau juga cinta yang seperti lembaran baru buku diary
Atau mungkin,
Tenggelam dalam kesendirian bukanlah ide yang buruk
Bersama dingin seperti duka lara yang sedang dirasai oleh hati
Itulah sakit yang jauh obatnya
Hanya lelah
Menyerah mungkin?
Apakah ini sudah saatnya bagi hati untuk berhenti?
Menangkis seluruh perasaan ingin bertahan
Dan berusaha menghapus penantian yang sangat menyedihkan itu
Sebenarnya mengabadikan cinta dapat diwujudkan
Tapi haruslah kedua hati saling menjaga dan mengerti
Benar.
Saling menjaga dan mengerti
Namun sepertinya memang inilah waktunya
Saat bagi hati untuk beristirahat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meromantisasi Kesedihan

Kenapa Kau Mencintainya?

Untukmu yang Memutus Hubungan dan Komunikasi