Untukmu yang Memutus Hubungan dan Komunikasi




Apakah kamu ingat kita pernah melalui sebuah gelapnya malam? Menyusuri jalan yang seharusnya terang. Disana cukup banyak orang tapi percayalah hanya ada kau dan aku.
Apakah kita akan terus melangkah? Percayalah hati lebih dari ini pernah kita lalui, dan jangan berhenti disini. Aku memang bukan siapa-siapa, aku bukan wanita yang memanfaatkan jabatannya untuk dekat dengan seorang lelaki, melakukan cara yang berbeda itulah tugasku. Denganmu aku bahagia, denganmu juga aku jadi tau artinya rindu. Rindu yang seringkali mengganggu, pantaskah aku rindu? Apakah kamu juga rindu?

Banyak ibrah yang sudah engkau beri, tapi apa yang sudah aku beri? Kurasa aku hanyalah benalu yang menempel dihidupmu. Sementara ini aku berusaha melupakan rindu, tapi hati ini sadar hanya ada kau dan aku. Kita pernah berbicara tentang jodoh, kamu pernah bilang jika jodoh itu sesuai tingkatannya, aku rasa tidak. Akankah ada kenangan yang akan kita buat untuk kedepannya? Akan adakah nonton anime berdua? Akan adakah kegiatan menikmati kuliner bersama? Berjalan bersama ditanah haram? Berbincang-bincang akan hal yang kita sukai? Berbeda pendapat tentang dunia? Hari ini hari Selasa 09 Oktober 2018, sayyidul ayyam. Do’a yang akan terus aku panjatkan, Allahummaghfirlii waa li waa li dayya warhamhuma kamaa rabbayana shighara. Rabbana milladunka rahmah innaka anngtal wahhab. Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a’yun waj’alna lil muttaqinaa imama. Allahumma zawwijni zaujatan shaalihatan.

Semua khayal seakan kenyataan, tapi….

Aku tau kamu sibuk, sibuk dengan tugas kuliah, sibuk dengan tugas mencari uang mu. Dan jika mencintaimu adalah hal yang dianggap salah, maka aku akan menjadi orang yang salah setiap harinya. Tapi aku beruntung bisa mencintai kamu, harapan tak boleh mati.

Cinta..
Ada dua pilihan dalam mencinta bagi seorang wanita yaitu antara memiliki atau mengikhlaskan. Tentu keduanya menjadi pilihan yang sangat sulit, tetapi mengikhlaskan akan terasa lebih sulit. Ah sudahlah hari ini pecahlah sudah kaca jendela hati. Grafik tidak melulu lurus keatas, ada saatnya terjun kebawah.

Kemanapun kau pergi bakal terbawa mimpi, masa-masa yang sudah dilalui sangat sulit untuk dilupakan. Terlebih masa-masa itu sangat indah sekali sehingga membuat diri senang untuk mengingatnya.

Kamu ini orang yang tidak bisa ditebak. Terimakasih sudah meluangkan waktumu untuk hadir dalam jarak yang begitu jauh. Terimakasih atas motivasinya, terimakasih atas semuanya, terimakasih sudah mau menjadi kekasihku, kekasih yang amat baik, dan bahkan yang luar biasa sangat baik.

Maaf juga atas kemungkinan aku yang terlalu ambisius untuk menumbuhkan rasa kepercayaanmu.

Aku percaya dan sangat percaya jika sesuatu yang akan terjadi sudah tertulis dari dulu oleh qalam Ilahi di Lauhul Mahfudz.

.

“Kau, perlahan mendekati diriku, menerima kata-kataku

Aku terpana, entah karena dilematis cinta yang kurasa atau dramatologi semata

Yang aku bingung adalah perasaan

Yang dalam diam menyindir, dalam ramai mencibir”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meromantisasi Kesedihan

Kenapa Kau Mencintainya?